5 hal yang perlu kamu tahu tentang Bupati Ogan Ilir pemakai narkoba

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5 hal yang perlu kamu tahu tentang Bupati Ogan Ilir pemakai narkoba

ANTARA FOTO

Ovi dikenal sangat dekat dengan ayahnya, mantan Bupati Ogan Ilir

  

JAKARTA, Indonesia—Badan Narkotika Nasional (BNN) menangkap bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiandi alias Ovi di rumahnya, terkait penggunaan narkoba, pada Minggu Malam, 13 Maret.

BNN kemudian melakukan tes urine di tempat dan menetapkannya tersangka setelah terbukti positif menggunakan narkoba. 

Siapa Ovi sebenarnya? 

Berikut lima hal yang perlu kamu tahu soal bupati pemakai narkoba tersebut. 

Bupati termuda di seluruh Indonesia 

Ovi terpilih menjadi bupati berpasangan dengan wakilnya Ilyas Pandji Alam setelah mengalahkan pasangan pembawa acara ternama Helmy Yahya-Muchendi Mahazarekki dan Sobli Rozali-Taufik Toha.

Dia merupakan bupati termuda, dengan umur 27 tahun, yang terpilih dalam Pilkada Serentak 2016. Pria yang berencana melepas lajang pada April ini merupakan putra bupati periode sebelumnya, yakni Mawardi Yahya yang memimpin Ogan Ilir selama dua periode. 

Bagian dari dinasti politik Ogan Ilir 

Ovi lulus pada Oktober 2014 dari jurusan Psikologi, Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta.

Kurang dari setahun kemudian, tepatnya pada 23 Juni 2015, Mawardi merestui Ovi untuk berlaga di Pilkada serentak pada bulan Desember. 

Guna mendukung karir politik anaknya itu, Mawardi rela mengundurkan diri dua bulan sebelum masa jabatannya dijadwalkan berakhir pada 22 Agustus 2015. 

Pengunduran diri politikus Partai Golkar itu  bertujuan untuk menghindar konflik kepentingan dengan calon bupati periode 2016-2021 sesuai Undang-Undang Nomor 8 tahun 2015. 

Menurut Mawardi, pilihannya mundur dari jabatan bupati merupakan hak konstitusi. “Ini bukan menumbuhkan dinasti politik,” ujar Mawardi.  

Memakai narkoba sebelum terpilih 

Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso mengatakan selama ini Nofiandi kerap mengkonsumsi narkotika jenis sabu di rumah pribadinya yang selalu dijaga ketat. Menurut Budi, penjagaan itu membuat Nofiandi merasa aman tatkala menggunakan sabu secara ilegal.

“Berdasarkan informasi yang kami dapat, dia selalu menggunakan sabu di rumah itu dan selalu dijaga ketat,” ujarnya. 

Budi memaparkan, Desember lalu institusinya telah mendapatkan informasi masyarakat terkait Nofiandi yang diduga sejak lama sudah mengkonsumsi narkotika. 

Namun, Budi tidak segera menindak laporan itu. Ia beralasan, operasi penindakan tersebut akan berdekatan dengan penyelenggaraan Pilkada Ogan Ilir, 9 Desember 2015. 

“Karena waktunya berdekatan dengan pilkada, kami tunda dulu penindakan kepada yang bersangkutan. Tapi ternyata, dalam perkembangan, tersangka masih menggunakan sabu di rumah,” tuturnya.

Menurut Budi, sebagai pejabat yang berlatarbelakang keluarga dengan kekayaan Rp 23 miliar dan memiliki beberapa mobil mewah, Nofiandi dengan mudah dapat membeli narkotika.  

Dekat dengan sang ayah 

Dalam halaman 4 skripsinya berjudul “Hubungan antara Persepsi Dukungan Organisasi dan Motivasi Kerja Karyawan”, Ahmad Wazir Nofiadi Mawardi menuliskan persembahan kepada ayahnya, Mawardi Yahya yang saat itu masih menjabat sebagai Bupati Ogan Ilir saat itu:

“Terima kasih atas semua kasih sayang, perhatian, doa, pengorbanan, kepercayaan, materi, dan kesabaran dalam mendidik dan membesarkanku hingga detik ini agar menjadi pribadi yang baik dan berguna serta membanggakan bagi semua orang.”

Kedekatan itu semakin terlihat saat Ovi ditangkap di rumahnya di Jalan Musyawarah III, Kecamatan Gandus, Minggu, 13 Maret 2016, sekitar pukul 22.00 WIB, sang ayah, sempat mencoba melindungi anaknya dan menghalang-halangi petugas. 

Akan menikah pada 30 April 

Ovi dekat dengan seorang wanita bernama Anggita Moran, 29 tahun. Mereka bahkan merencanakan pernikahan pada 30 April mendatang. 

Anggita adalah karyawan di Bank Jabar Banten sejak 17 Desember 2015. Sebelumnya ia pernah bekerja di Bank Rakyat Indonesia. 

Anggi merupakan lulusan Universitas Sriwijaya dan SMA Negeri 3 Palembang, angkatan 2004. 

Kepala Cabang bank BJB, Ahmad Diponegoro mengatakan Anggita telah mengundurkan diri sejak 11 Maret 2016 lalu dengan alasan akan menikah.—Rappler.com

BACA JUGA 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!