SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
![Polda Metro Jaya akan usulkan 3-in-1 tetap diberlakukan](https://www.rappler.com/tachyon/r3-assets/612F469A6EA84F6BAE882D2B94A4B421/img/02221C2D439042ABAB39441E4578F89F/jakarta-traffic-small.jpg)
JAKARTA, Indonesia — (UPDATED) Polda Metro Jaya akan mengusulkan kepada Pemda DKI Jakarta untuk tetap memberlakukan sistem 3-in-1 pasca uji coba rampung dilakukan selama dua pekan.
Menurut Kepala Sub Direktrorat Penegakan Hukum (Kasubdit Gakum) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Budiyanto, selama uji coba dilakukan, terjadi peningkatan volume kendaraan di beberapa ruas jalan. Utamanya area yang sebelumnya diberlakukan 3-in-1 seperti Jalan Jenderal Sudirman, MH Thamrin dan area Semanggi.
“Di tahap pertama penghapusan 3-in-1 mulai pada tanggal 5 April-8 April, ada peningkatan kendaraan sebanyak 24,6 persen. Tetapi, kondisi saat itu anak sekolah masih libur. Sementara, di uji coba tahap kedua pada 11 April-13 April, angka peningkatannya belum dikaji, namun saya rasa tidak jauh berbeda,” ujar Budiyanto di kantor Polda Metro Jaya pada Rabu, 13 April.
Dari pemantauannya selama ini lalu lintas baru lancar setelah lewat dari pukul 22:00. Namun, di sisi lain, Budiyanto menjelaskan beberapa ruas jalan yang selama ini padat, namun saat 3-in-1 dicabut, volume kendaraan dirasakan berkurang. Ruas jalan yang dimaksud Budiyanto yakni Jalan Kyai Mansyur, Abdul Muis, Palmerah, Suparman dan HR Rasuna Said.
“Dengan kejadian itu Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan mengusulkan agar 3-in-1 tetap diberlakukan sementara sambil menunggu kebijakan pengganti seperti ERP, MRT, LRT (kereta) atau yang lainnya sudah ada. Saya kira prosesnya bisa cukup panjang antara 1-1,5 tahun,” tutur Budiyanto.
Usul tersebut, kata dia, akan disampaikan dalam rapat evaluasi bersama pihak terkait pasca uji coba penghapusan 3-in-1 berakhir. Namun, Budiyanto tidak menyebut secara spesifik kapan rapat evaluasi itu digelar.
Netizen mengeluh tambah macet
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan uji coba penghapusan sistem 3-in-1 di sejumlah ruas utama ibu kota karena menilai aturan tersebut tetap tidak bisa mengurangi kemacetan di ibu kota. Di sisi lain kebijakan tersebut malah memunculkan dampak sosial seperti joki dewasa dan anak-anak.
Tetapi, berdasarkan pemantauan pengguna jalan di media sosial, ketika diberlakukan uji coba penghapusan 3-in-1, jalanan di Jakarta malah semakin macet:
Uji coba penghapusan 3 in 1: Sudirman keliatan kayak Dufan kalo lg ada promo beli 1 tiket gratis 10 tiket, RAME PAKE BANGET.
— Mutiara Ramadhani (@MutiRmdhni) April 5, 2016
Thamrin-Sudirman macet karena uji coba penghapusan 3 in 1. Naik TransJakarta juga macet, percuma saja. #3in1Jakarta pic.twitter.com/lxo32yjC8u
— Aryo Kuncoro (@aryokuncoro) April 5, 2016
parahkah macet hari ini, karena bebas 3 in 1?
— Imelda (@nonimanado) April 5, 2016
Jadi ceritanya 3in1 dihapus, dan macetnya makin jadi …. okesip
— chef ivan (@DapurIvan) April 5, 2016
08.37 Situasi lalin dari Blok M arah Bundaran Senayan terpantau padat pic.twitter.com/VyYm5U5ENP @Topeng_Maskara
— TMC Polda Metro Jaya (@TMCPoldaMetro) April 5, 2016
08.51 Situasi lalin di TL Senayan arah Mabes Polri terpantau padat pic.twitter.com/2Yyl6AmIYl
— TMC Polda Metro Jaya (@TMCPoldaMetro) April 5, 2016
Well, I’m surprised. Sudirman is noticeably more macet this morning after removal of 3-in-1. Genuinely thought it wouldn’t make a difference
— Kate Walton (@waltonkate) April 5, 2016
No 3 in 1 traffic system today in Jakarta and near gridlock at Hotel Indonesia roundabout pic.twitter.com/bzsuitLqDz
— neil chatterjee (@neilrchatterjee) April 5, 2016
09.28 Situasi lalin di Jl. Jend Soedirman arah Semanggi terpantau padat. pic.twitter.com/kIq8PJbLtu @junaediedi485
— TMC Polda Metro Jaya (@TMCPoldaMetro) April 5, 2016
Bagaimana pendapatmu, perlukah 3-in1 dihapus? —Rappler.com
BACA JUGA:
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.