Polda Metro Jaya akan usulkan 3-in-1 tetap diberlakukan

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Polda Metro Jaya akan usulkan 3-in-1 tetap diberlakukan

EPA

Berdasarkan pemantauan Polda Metro Jaya selama dua pekan masa uji coba penghapusan 3-in-1, volume kendaraan di beberapa ruas jalan semakin meningkat.

JAKARTA, Indonesia — (UPDATED) Polda Metro Jaya akan mengusulkan kepada Pemda DKI Jakarta untuk tetap memberlakukan sistem 3-in-1 pasca uji coba rampung dilakukan selama dua pekan.

Menurut Kepala Sub Direktrorat Penegakan Hukum (Kasubdit Gakum) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Budiyanto, selama uji coba dilakukan, terjadi peningkatan volume kendaraan di beberapa ruas jalan. Utamanya area yang sebelumnya diberlakukan 3-in-1 seperti Jalan Jenderal Sudirman, MH Thamrin dan area Semanggi.

“Di tahap pertama penghapusan 3-in-1 mulai pada tanggal 5 April-8 April, ada peningkatan kendaraan sebanyak 24,6 persen. Tetapi, kondisi saat itu anak sekolah masih libur. Sementara, di uji coba tahap kedua pada 11 April-13 April, angka peningkatannya belum dikaji, namun saya rasa tidak jauh berbeda,” ujar Budiyanto di kantor Polda Metro Jaya pada Rabu, 13 April.

Dari pemantauannya selama ini lalu lintas baru lancar setelah lewat dari pukul 22:00. Namun, di sisi lain, Budiyanto menjelaskan beberapa ruas jalan yang selama ini padat, namun saat  3-in-1 dicabut, volume kendaraan dirasakan berkurang. Ruas jalan yang dimaksud Budiyanto yakni Jalan Kyai Mansyur, Abdul Muis, Palmerah, Suparman dan HR Rasuna Said.

“Dengan kejadian itu Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan mengusulkan agar 3-in-1 tetap diberlakukan sementara sambil menunggu kebijakan pengganti seperti ERP, MRT, LRT (kereta) atau yang lainnya sudah ada. Saya kira prosesnya bisa cukup panjang antara 1-1,5 tahun,” tutur Budiyanto.

Usul tersebut, kata dia, akan disampaikan dalam rapat evaluasi bersama pihak terkait pasca uji coba penghapusan 3-in-1 berakhir. Namun, Budiyanto tidak menyebut secara spesifik kapan rapat evaluasi itu digelar.

Netizen mengeluh tambah macet

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan uji coba penghapusan sistem 3-in-1 di sejumlah ruas utama ibu kota karena menilai aturan tersebut tetap tidak bisa mengurangi kemacetan di ibu kota. Di sisi lain kebijakan tersebut malah memunculkan dampak sosial seperti joki dewasa dan anak-anak.

Tetapi, berdasarkan pemantauan pengguna jalan di media sosial, ketika diberlakukan uji coba penghapusan 3-in-1, jalanan di Jakarta malah semakin macet:

Bagaimana pendapatmu, perlukah 3-in1 dihapus?  —Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!