5 hal tentang Puteri Indonesia Pariwisata 2017 Karina Nadila

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5 hal tentang Puteri Indonesia Pariwisata 2017 Karina Nadila
Karina Nadila menjadi wakil Indonesia di ajang 'Miss Supranational 2017'

JAKARTA, Indonesia — Puteri Indonesia Pariwisata 2017 Karina Nadila sedang berada di Polandia sebagai wakil Indonesia di ajang kontes kecantikan internasional Miss Supranational 2017.

Pada Jumat, 1 Desember besok, akhirnya tiba juga malam final dari ajang tersebut.

Sebelum melihat aksi perempuan yang biasa disapa Nina ini di atas pentas Miss Supranational 2017, simak dulu lima fakta tentangnya berikut ini.

Ingin menjadi ratu kecantikan sejak kecil

Menjadi Puteri Indonesia seperti saat ini merupakan mimpi Nina sejak masih belia. Ia terdorong untuk bercita-cita menjadi ratu kecantikan karena melihat sosok mereka yang bisa menginspirasi banyak orang. Selain itu, Nina juga ingin membuktikan pada dirinya sendiri bahwa ia mampu menjawab dalam sesi Q & A seperti yang ada dalam berbagai kontes kecantikan.

Aktris dan presenter

Sebelum terjun ke dunia pageant, Nina telah lebih dahulu terjun ke dunia entertainment. Film pertamanya adalah Gaby dan Lagunya yang dirilis pada tahun 2010, di mana Nina menjadi bintang utama dalam karya Batavia Pictures tersebut.

Film terakhir yang dibintangi adalah film Mantan, di mana ia beradu akting dengan Gandhi Fernando, Luna Maya, Kimberly Rider, Ayudia Bing Slamet, dan Citra Scholastika.

Selain bermain film, Nina juga pernah aktif sebagai pemain beberapa FTV dan menjadi presenter dalam reality show Katakan Putus.

Sarjana Ekonomi

Meskipun sibuk di dunia hiburan, Nina tidak meninggalkan kuliahnya. Ia merupakan seorang sarjana ekonomi jurusan manajemen dari Indonesia Banking School, Jakarta.

Ingin melanjutkan kuliah

Dalam wawancaranya bersama Rappler, Nina sempat menuturkan keinginannya untuk bisa melanjutkan kuliahnya dengan mengambil S2 di luar negeri. Ia berharap pengalamannya sebagai duta bangsa di ajang internasional bisa menjadi nilai jual untuknya agar bisa mendapatkan beasiswa.

Bercita-cita membangun panti asuhan

Nina dan ibunya memiliki cita-cita yang mulia. Jika nanti kariernya telah mencapai puncak dan memiliki modal yang cukup, Nina berharap dapat mewujudkan impian untuk membangun panti asuhan berdua dengan ibunya.

—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!